Agen Allianz – Mitra Bisnis BUSS Allianz

Apakah Benar, Sifat Perfeksionis Tidak Bisa Menjadi Seorang Pembisnis? 

Apakah Benar, Sifat Perfeksionis Tidak Bisa Menjadi Seorang Pembisnis? 

Seseorang yang perfeksionis (perfectionist) umumnya memiliki sebuah standar yang tinggi bagi diri mereka sendiri dan bagi orang lain.

Dalam lingkungan kerja, sebagai seorang karyawan, mereka menganggap tanggung jawab sebagai sebuah hal yang serius.

Mereka tidak pernah mengerjakan sesuatu apapun tanpa mengeceknya berkali-kali bahkan sampai hal yang terkecil sekali pun. Mereka juga selalu memastikan setiap hasil kerjanya sempurna.

Walau kedengarannya tidak ada yang salah dari sifat perfeksionis ini, namun terkadang sifat ini membuat orang lain terganggu.

Alasannya, seorang perfeksionis biasanya juga mengharapkan hal yang serupa dari rekan kerjanya. Namun perfeksionis yang selalu unggul dalam pekerjaan belum tentu bisa menjadi seorang pebisnis yang baik. Hal Ini sangat disayangkan karena sifat perfeksionis mereka terkadang menjadi penghambat kesuksesannya.

Apa saja alasan seorang perfeksionis tidak bisa menjadi pebisnis? Melalui artikel berikut ini, satuterpenting akan menjabarkan 5 alasan utamanya agar bisa sahabat satuters hindari!

  1. Selalu Mengerjakan Semuanya Sendiri

Seorang yang perfeksionis percaya bahwa hanya dirinya sendirilah yang bisa melakukan suatu pekerjaan dengan benar.

  1. Tidak mampu menerima masukan dari luar

Seorang perfeksionis percaya dengan sungguh-sungguh bahwa hanya merekalah yang bisa melakukan sesuatu dengan benar. Saat sebuah masukan datang (baik positif maupun negatif), mereka selalu membentengi dirinya.

Seorang perfeksionis kerap merasa kesulitan untuk mengakui kelemahannya.

  1. Perfeksionis Menghambat Peluncuran

Saat seorang perfeksionis memutuskan untuk menjalani semuanya sendiri, dirinya akan mengembangkan sebuah produk atau jasa yang dipercayanya memiliki peminat atau konsumen.

Dirinya akan mengembangkan bisnis dan menentukan timeline-nya, seperti apa yang banyak pebisnis lakukan.

  1. Perfeksionis kurang seimbang

Karena obsesinya untuk melakukan semuanya sendiri dan menginginkan hasil sempurna dalam apapun yang dilakukannya, pebisnis perfeksionis akan menjadi sangat sibuk dan menghabiskan setiap waktu dengan business-related activities.

Pada akhirnya, mereka banyak mengorbankan aktivitas sosialnya, waktu bersama keluarga dan berlibur pun akan sangat diminimalisasi.

  1. Perfeksionis kehilangan kreatifitas

Salah satu kunci dari kesuksesan dalam berbisnis adalah pemikiran kreatif dan problem-solving.

Saat seorang yang perfeksionis terlalu fokus dalam mengerjakan tugasnya dan mengatasi ketakutan akan ketidaksempurnaan, mereka biasanya kehilangan kemampuan untuk “think outside of the box.”

Setelah sahabat satuters mengetahui tentang “Seorang Perfeksionis Tidak Bisa Menjadi Pembisnis? Apa Iya?”, Apakah keluarga sahabat satuters saat ini sudah terlindungi dengan asuransi? Sudah cukupkah perlindungannya?

Untuk informasi seputar asuransi bisa sahabat satuters ikuti informasi dari Agen Allianz Jakarta atau dengan langsung Agen Allianz di sekitar wilayah sahabat satuters.  HP/WA : 081212188110

Scroll to Top