Manakah Yang Lebih Baik Untuk Perlindungan? BPJS atau Asuransi Swasta? – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau lebih dikenal dengan singkatan BPJS adalah sebuah terobosan baru asuransi kesehatan di Indonesia, banyak yang berpikir program yang diusung pemerintah ini akan membuat asuransi kesehatan swasta kehilangan kejayaannya.
Tapi ternyata tidak demikian asuransi swasta masih diminati oleh masyarakat, dan tak jarang mereka juga memiliki kedua-duanya BPJS dan asuransi swasta.
Dibawah ini ada tiga poin penting mengenai perbedaan dasar antara program BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta.
1. Besaran Premi
Asuransi Kesehatan Swasta
Asuransi swasta memiliki premi yang cukup mahal untuk kalangan menengah ke bawah. Premi yang dibayarkan juga bervariasi perbulannya tergantung jenis asuransi kesehatan yang diambil. Dan jangka waktu pembayaran premi bisa dibayarkan setiap 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun.
BPJS
BPJS memiliki iuran yang sangat terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. Sebagian besar perusahaan telah mendaftarkan karyawannya di BPJS dan untuk iurannya ditangggung oleh perusahaan, dan juga BPJS mempunyai pengecualian kepada veteran dan orang kurang mampu/miskin, iurannya dibayarkan secara penuh oleh pemerintah.
2. Segi Manfaat
Asuransi Kesehatan Swasta
Asuransi kesehatan swasta rata-rata memberikan banyak manfaat, seperti rawat inap operasi ambulans, obat, kunjungan dokter serta aktifitas yang berhubungan dengan perawatan. Dan jika anda ingin menambah manfaat lainnya seperti rawat jalan, optik, gigi dan kehamilan anda diharuskan membayar premi lebih untuk mendapatkan fasilitas manfaat tersebut. Asuransi kesehatan swasta lebih flexibel saat klaim karena bisa di klaim dimana saja baik dalam negeri maupun luar negeri dengan fasilitas cashless ataupun reuimbesment, dan lebih flexibel dalam memilih dokter yang kita inginkan.
BPJS
BPJS pun memiliki manfaat fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. Rawat jalam, optik gigi, kehamilan., dan juga rawat inap.
Layanan promotif dan preventif juga diberikan BPJS seperti penyuluhan, imunisasi, dan keluarga berencana. Dan manfaat non medis lainnya seperti ambulan. Bisa dikatakan BPJS memberikan manfaat lebih dari pada asuransi swasta. Asuransi kesehatan BPJS saat ini kurang flexibel saat klaim karena mesti ada rujukan dulu dari puskesmas dulu baru di rujuk ke rumah sakit, dan untuk rumah sakit atau dokternya tidak punya banyak pilihan karena hanya rumah sakit yang ditunjukan dan yang kerjasama dengan BPJS demikian juga kita tidak bisa memilih dokter yang kita inginkan.
3. Plafon
Asuransi Kesehatan Swasta
Mempunyai batasan limit manfaat yang sering disebut plafon asuransi. Contohnya Jika anda dirawat dirumah sakit asuransi swasta akan menanggung biaya maksimum perawatan anda berdasarkan kesepakatan yang sudah disetujui. Dan ini berlaku juga untuk hal perawatan lainnya seperti kunjungan dokter, operasi, dan laboratorium. Jika ternyata biaya rumah sakit melebihi batas limit asuransi anda, anda harus membayar sendiri.
BPJS
Tidak ada batasan plafon. Semua biaya ditanggung BPJS dan pesertanya diharuskan mengikuti prosedur yang ditentukan seperti dirawat di ruang rawat sesuai dengan iuran yang mereka bayar. Dan disini pengobatan pasien dibayarkan BPJS sampai si pasien sembuh benar.
Di BPJS biaya tambahan akan muncul bila pasien meminta ingin pindah ke ruang rawat lebih kelasnya lebih tinggi, atau membeli obat yang tidak ditanggung BPJS.
BPJS dan Asuransi Kesehatan Swasta memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Banyak orang yang memutuskan untuk mengambil kedua jenis asuransi tersebut dan mengambil manfaat yang ditawarkan.
Mana yang jadi pilihan? Semuanya tergantung Anda.
Setelah sahabat satuters mengetahui tentang “Manakah Yang Lebih Baik Untuk Perlindungan? BPJS atau Asuransi Swasta?”. Pastikan sahabat satuters saat ini sudah terlindungi dengan asuransi yang layak.
Untuk informasi seputar asuransi bisa di akses dari Agen Allianz Jakarta atau dengan langsung Agen Allianz di sekitar wilayah sahabat Satuters. HP/WA : 08121218811