Agen Allianz – Mitra Bisnis BUSS Allianz

Sukses Merantau Pria India Ini Kaya Raya di Indonesia

Pria India – Pernah mendengar nama Sri Prakash Lohia? Bila nama tersebut asing di telingamu, kamu tak sendirian. Sebagai informasi, pria asal India yang kini menjadi warga negara Indonesia itu adalah salah satu orang terkaya di Indonesia.

Pria ini masuk dalam Bloomberg Billionaire Index sebagai 500 orang terkaya di 2017. Dalam daftar tersebut, posisi Prakash ada di nomor 303. Untuk daftar khusus Indonesia, posisi Prakash setelah Budi dan Michael Hartono (pemilik grup Djarum), Tan Siok Tjien (pemilik Gudang Garam), dan Eka Widjaja (grup Sinarmas).

Bloomberg mencatat, di tengah tahun pertama tahun ini, harta Prakash mencapai US$5,43 miliar (Rp72,76 triliun). Pria kelahiran Kalkuta, India, 11 Agustus 1952 itu mendapat kekayaannya dari berjualan kain.

Pada 1973, Prakash dan ayahnya, Mohan Lal Lohia, pindah ke Indonesia. Selang tiga tahun, ia mendirikan pabrik benang Indorama Synthetics di Purwakarta. Prakash menggelontorkan US$ 10 juta sebagai modal awal.

Saat ini, Indorama sudah memiliki setidaknya 2.000 karyawan. Pada 1992, ia melakukan diversifikasi. Ia merambah bisnis polyethyle yang merupakan bahan baku botol plastik seperti Coca-Cola, Pepsi dan Aqua.

Baca juga : Cara sederhana menghilangkan kebiasaan lupa

Prakash juga mendirikan Indorama Ventures. Saat ini, usahanya mencakup Indorama Shebin, Indorama IPLIK dan ISIN Lanka dengan produk memproduksi polyster, PETresin, polythyle, polypropylene hingga kain sarung tangan medis.

Pada 1995, Indorama masuk ke bisnis real estate. Saat ini, bisnis Indorama sudah tersebar di 25 negara, termasuk di Asia Afrika dengan total karyawan mencapai 25 ribu orang. Saat ini, Prakash hanya mengamati bisnisnya dari Singapura.

Ia banyak memberi pengelolaan perusahaannya pada anak dan adik-adiknya. Meski kampung halamannya ada di India, Prakash tak kembali mengajukan diri menjadi warga negara India. Sejak 1983, Prakash sudah mengantongi paspor Indonesia dan tak mengubahnya.

Forbes pernah menulis kiprah tangan dingin Prakash mengubah sebuah perusahaan sekarat menjadi sehat dan besar. Ia membeli Old World Industries di Nigeria, Afrika. Prakash membeli perusahaan tersebut dari pelelangan seharga US$225 juta di Mei 2006 dari pemerintah Nigeria.

Saat itu, kapasitas produksi pabrik itu sangat kecil dibanding kapasitas sesungguhnya. Kemudian, Prakash banyak melakukan perbaikan, pemeriksaan dan pemeliharaan hingga beroperasi kembali pada September 2006.

Saat ini, perusahaan tersebut menjadi produsen polyolefin terbesar kedua di Afrika, di bawah South Afrika Sasol. Eleme, nama perusahaan tersebut, sudah memproduksi setidaknya 350 ton polyolefin dalam setahun.

Hasil produksi pabrik tersebut banyak digunakan di Nigeria, selebihnya untuk kepentingan ekspor. Hingga saat ini, bisnis polyolefin Prakash menjadi salah satu sumber pendapatan terbesarnya.

Meski hanya mengawasi semua bisnisnya di 19 negara dari Singapura, Prakash rutin mengunjungi Nigeria tiap tiga bulan sekali hingga saat ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top