Perbaiki CV – Pepatah bilang, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Namun, ketika sudah menghadapi kegagalan, tak sedikit orang tambah terpuruk. Padahal, berlama-lama dalam kondisi terpuruk hanya akan membuat sesorang berhenti bergerak untuk jadi lebih baik.
Banyak kisah sukses dari para pengusaha yang mengalami berbagai kegagalan sebelum akhirnya sukses. Ada hal yang membuat mereka berbeda dari orang kebanyakan. Mereka selalu ingat untuk bangkit dan berusaha lagi setelah terjatuh dan gagal.
Bila kamu merasa sulit untuk bangkit, baik dalam karier atau merintis bisnis, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan seperti dikutip liputan6.com.
Cari Penyebab Kegagalan
Tindakan pertama setelah bisnis bangkrut atau gagal berkarier adalah melakukan evaluasi kesalahan. Setelah ketemu, ubah kesalahan-kesalahan tersebut menjadi pelajaran untuk bangkit. Bila kegagalan terjadi karena kamu tak menguasai bidang tersebut, jangan ragu mempekerjakan orang yang lebih kompeten.
Baca juga : Kisah Sukses Pria India ini Wajib di Contoh
Memperbaiki Keuangan
Banyak bisnis gagal akibat pengelolaan keuangan yang tidak baik. Pengelolaan arus uang (cashflow) sering menjadi biang keladi yang tak kamu sadari. Hasil riset Top Coach Indonesia menunjukkan, delapan dari 10 pebisnis cenderung hanya fokus pada keuntungan, bukan arus kas.
Lembaga riset Amerika Serikat CB Insights mengungkap, kehabisan uang menempati urutan kedua dari 20 alasan utama penyebab gagalnya bisnis. Sebelum kembali memulai bisnis, jangan ragu untuk lebih banyak belajar atau kursus soal keuangan perusahaan.
Lakukan Konsolidasi Utang
Konsolidasi utang bersifat segera. Misalnya, utangmu Rp 150 juta tetapi kamu hanya memiliki Rp 120 juta. Melalui konsolidasi utang, kamu bisa melunasi utang tersebut sejumlah uang yang kamu miliki.
Mulai Kembali dengan Bisnis Sederhana
Gagal bukan berarti berhenti, apalagi bila kamu benar-benar punya minat di bidang bisnis. Jika kamu hanya memiliki sumber penghasilan dari bisnis, mulai rintis kembali bisnis sederhana dengan modal kecil.
Daftar Asuransi Properti
Jangan mau terjebak ke lubang yang sama dua kali. Misalnya, di masa lalu, bisnismu bangkrut karena tertimpa musibah seperti kebakaran. Bila demikian, asuransi properti menjadi wajib.
Bila kamu menganggap asuransi itu kurang, lindungi bisnis dengan membeli perluasan pertanggungan yang menjamin risiko kerusuhan dan huru-hara, angin topan, badai, banjir, gempa bumi, atau pencurian.
Jadi, perlindungan tak sebatas bangunan saja, juga asuransi pada harta benda, perlengkapan dan barang-barang dalam properti yang diasuransikan. Saat ini, asuransi properti dari beberapa asuransi lain sudah menawarkan perlindungan terhadap terorisme.
Hapus Data yang Tidak Perlu
Menulis dengan rinci memang perlu. Namun, CV yang terlalu panjang akan membuang waktu. Buat CV dalam 2-3 halaman saja. Fokus pada hal-hal menarik saja, sisanya bisa kamu sebutkan saat wawancara.
Kamu tak perlu menyebutkan semua pelatihan (training) yang pernah kamu ikuti. Cukup menuliskannya dengan mengikuti pelatihan leadership selama sekian bulan. Pilih yang relevan dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar.
Kamu juga tak perlu menuliskan soft skills seperti kepemimpinan, intrapersonal (kemampuan bekerja dalam tim) atau kemampuan bekerja di bawah tekanan. Kesimpulan tentang hal-hal tersebut akan terlihat sendiri dalam rekam jejak dan wawancara.
Gunakan gaya bahasa yang efektif dan efisien. Jangan menggunakan gaya bercerita atau menggunakan kata ‘saya’ berulang kali. Kamu boleh memberi gambar ilustrasi pada CV atau variasi warna tulisan, asal tidak berlebihan. Setidaknya gunakan dua warna berbeda.
Bahasa Inggris
Bila kamu ingin melamar ke perusahaan besar, kirim CV dalam bahasa Inggris. Hal ini tak hanya berlaku untuk perusahaan multinasional, juga perusahaan lokal. Bahasa Inggris bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan keharusan.
Bila kamu memiliki kemampuan bahasa lain, sebutkan seberapa fasih kemampuanmu secara lisan dan tulisan (basic, intermediate, atau advance).
Jangan Lakukan Kesalahan-Kesalahan Besar
Beberapa kesalahan besar yang kerap muncul dalam penulisan CV termasuk menulis tanggung jawab (job description) dalam rekam jejak tanpa memberi fakta yang rinci. Misalnya, seorang direktur pemasaran menyebut ‘bertanggung jawab atas segala aktivitas pemasaran’.
Terlebih lagi, kamu tidak menjelaskan lebih lanjut dalam CV yang kamu kirim. Hal itu sama halnya menulis ‘mencapai target penjualan’ tetapi tidak mencantumkan besaran target. Kemudian merekayasa fakta.
Misalnya, angka penjualan kamu dilebih-lebihkan. Menuliskan hal ini dalam CV akan membuatmu masuk daftar hitam. Perusahaan headhunter umumnya sering memberi nama-nama daftar hitam pada perusahaan.
Bagaimana headhunter bisa mengecek kebenaran fakta? Biasanya, headhuntermemiliki koneksi dan jaringan luas. Jadi, informasimu mudah dicek.
Cek Ricek Ulang
Yakin CV milikmu sudah pantas dikirim? Lakukan pengecekan ganda untuk pemilihan huruf (font), apakah sudah tepat dan enak dibaca. Paragraf dan poin-poin juga sebaiknya tertata rapi.
Kamu bisa membuat CV dalam bentuk dokumen Word, PDF, atau Power Point. Sebagai alternatif, kamu juga bisa mengirimkan CV dalam bentuk CD dilengkapi surat pengantar singkat.
Iklan lowongan kerja biasanya menyebutkan cara pengiriman CV yang diinginkan perusahaan. Bila kamu mengirim CV tak berdasarkan iklan, sebaiknya kirim lewat surel. Kemungkinan, CV yang kamu kirim akan lebih cepat dibuka.

