Agen Allianz – Mitra Bisnis BUSS Allianz

Mengapa Penyakit Kritis Berpotensi Menjadi Beban Finansial?

Mengapa Penyakit Kritis Berpotensi Menjadi Beban Finansial? – “Sehat Itu Mahal” inilah istilah yang sering di ucapkan oleh kebanyakan orang ketika telah mengalami beratnya beban finansial saat sedang sakit. apalagi jika mengalami penyakit kritis. kenapa penyakit kritsi bisa cukup mahal?

Hal ini dikarenakan jika sudah terdiagnosa dan menurut dokter harus ada tindakan seperti operasi, dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dan tidak hanya sampai operasi saja. Karena pada saat berada dalam fase penyembuhan pun masih memerlukan biaya yang tidak sedikit. Misalkan saja mengalami penyakit gagal ginjal, maka dalam beberapa waktu, pasien masih harus terus melakukan cuci darah. Dan sekali cuci darah memerlukan biaya yang tidak sedikit pula.

terkadang demi kesembuhan pihak keluarga akan melakukan segala cara untuk dapat menyembuhkan penyakit tersebut. walaupun harus menjual segala aset yang dimiliki.

Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Djuwita Anfasa Moeloek, beban pembiayaan penyakit kritis memang sangat besar. Dari periode Januari hingga Juni 2014 saja, jika dihitung dari klaim program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), jumlahnya mencapai Rp5,27 triliun. Itu pun belum termasuk mereka yang dirawat tanpa menggunakan fasilitas asuransi dari BPJS Kesehatan. Bukan itu saja. Bahkan menurut perkiraan Forum Ekonomi Dunia (WEF), penyakit tidak menular yang berpotensi berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia pada periode 2012 hingga 2030 mencapai US$4,47 triliun atau sekitar Rp58 ribu triliun (kurs 1 dolar = Rp13 ribu).

Lalu jenis jenis penyakit apa saja yang bisa berpotensi menjadi beban keuangan? Berikut data yang disampaikan Menkes RI di sela-sela Sidang Kesehatan Dunia Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

  1. Penyakit Jantung

Penyakit jantung merupakan penyakit kritis yang menghabiskan dana hingga triliunan rupiah lho sahabat satuters. Disebutkan pada periode Januari – Juni 2014, terjadi 232.010 kasus yang menghabiskan dana Rp1,82 triliun.

  1. Stroke

Diperingkat ke dua penyakit yang menjadi beban finansial tertinggi setelah penyakit jantung adalah stroke. Pada periode yang sama, pasien yang ditangani sejumlah 172.303 dengan biaya perawatan mencapai Rp794,08 miliar.

  1. Ginjal

Penyakit kritis lainnya yaitu ginjal yang dapat menghabiskan biaya yang cukup besar adalah penyakit ginjal. Menurut Menkes, biaya yang dikeluarkan untuk menangani 138.779 pasien ginjal sebesar Rp750 miliar. Pengobatannya bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cuci darah rutin, operasi untuk mengangkat batu ginjal, hingga cangkok ginjal.

  1. Diabetes

Diabetes berhubungan dengan gula yang berlebihan di dalam tubuh. menurut Menkes menghabiskan Rp313,64 miliar untuk menangani 70.584 pasien sepanjang Januari – Juni 2014. Semakin tinggi kadar gula penyandang diabetes, maka akan semakin tinggi sejumlah penyakit komplikasi yang mungkin menyertai, seperti stroke, jantung, dan ginjal.

  1. Kanker

Biaya untuk menyembuhkan penyakit kanker jumlahnya mencapai Rp313,09 miliar untuk merawat 56.033 pasien. Ada beragam jenis kanker yang menyerang. Mulai dari kanker otak, laring, paru-paru, payudara, serviks, dan lainnya. Untuk merawat penderita, biasanya pasien harus menjalani terapi kemo (diberi obat suntik untuk melemahkan kanker) hingga operasi pengangkatan kanker pada bagian tubuh yang terserang.

Untuk informasi lebih lanjut tentang asuransi atau menjadi mitra bisnis Allianz sahabat satuters ikuti informasi dari Agen Allianz Jakarta atau dengan langsung menghubungi Agen Allianz di sekitar wilayah sahabat satuters. HP/WA : 081212188110.

Scroll to Top